Thursday, February 26, 2015

PROD OF YOU

Hai para blogger dan pecinta dunia maya, posting saya kali ini akan mendeskripsikan salah seorang yang sangat saya banggakan dan tiada duanya dalam hidup ini. Pasti kalian sudah tau siapa itu? Dan saya yakin kalian juga sepakat dengan jawaban saya ini yaitu “orangtua”, ya betul merekalah yang seharusnya kita banggakan, karena dengan adanya mereka tentunya kita bisa lahir ke dunia. Dan yang paling penting adalah dengan ridho orangtua kita mendapatkan ridhoNYA (bukan begitu???), kalau kita hidup bergelimang harta tetapi orang tua tidak ridho dan tidak bangga lalu buat apa kita punya segalanya. Jika kita menduduki jabatan tinggi tapi orangtua tidak senang lalu untuk apa gunanya? Jika kita bertitel tinggi tetapi dianggap tak peduli orangtua maka bagaimana kita mendapat ridhoNYA? Jika kita beribadah mati-matian sebanyak-banyaknya tetapi tidak mendapat ridho orangtua, apakah kita yakin bahwa amalan kita diterima? Mudah-mudahan kita masih diberi kesempatan untuk berbakti kepada orangtua, apapun kondisinya sehingga segala yang kita lakukan sebagai seorang anak tidaklah sia-sia. Amiin Ya Robbal Alamin. Berkenaan dengan pentingnya orangtua itu saya akan mencoba menuangkannya dalam tulisan ini, tetapi kali ini saya tidak memilih IBU sebagai bahasan utama, bukan karena beliau tidak membanggakan, juga bukan karena beliau tidak kami cintai dan tidak kami sayangi tetapi seorang IBU sudah pasti harus menjadi idola bagi anak-anaknya. Selain itu sudah banyak literatur, ungkapan, petuah yang menyatakan bahwa seorang IBU lebih diutamakan ketimbang ayahnya. Bahkan sampai dinobatkan dengan adanya peringatan hari spesial untuk IBU setiap 22 Desember. Lalu bagaimana dengan Ayah? Adakah yang mau membanggakannya? Mungkin sayalah salah satu orang yang masih diberikan kesempatan untuk hidup, menuliskan cerita tentangnya dan membanggakannya meskipun hanya dapat diungkapkan melalui tulisan ini.

Saya yakin ketika menulis tentang seorang “ayah”, tidak banyak orang yang tertarik untuk membacanya. Tidak banyak yang mau merespon, biasanya hanya terkesan klasik, lebay (berlebihan), tidak greget dan tidak estetik untuk diceritakan. Namun saya akan tetap menuliskan cerita berdasarkan yang saya alami. Dan untuk menjaga kerahasiaan serta privasi beliau saya akan tetap menyamarkan nama-nama, atau sebutan yang langsung berhubungan erat dengannya. Dengan harapan juga bahwa yang akan kalian ambil dari tulisan ini adalah hal-hal positif berkaitan dengan apa yang ditulis bukan tentang siapa yang ditulis. Dan pada akhirnya akan ada sebuah penilaian yang bersifat objektif dan bukan subjektif.